PALEMBANG, NARASINEWS.CO – Sriwijaya FC terus mengalami kesulitan di fase penyisihan grup 1 Liga 2 musim 2024-2025.
Setelah kekalahan 0-1 dari Dejan FC dan hasil imbang 1-1 melawan PSKC Cimahi, tim yang dikenal dengan julukan Laskar Wong Kito kembali gagal meraih kemenangan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ).

Pada Kamis, 19 September 2024, Sriwijaya FC bermain imbang 0-0 melawan Persikota Tangerang.
Hasil imbang ini membuat Sriwijaya FC terjerembab ke zona degradasi, berada di posisi ke-8 dari 9 tim dengan koleksi 2 poin.
Dalam pertandingan ini, Sriwijaya FC menghadapi kesulitan dalam menembus pertahanan Persikota Tangerang, meski terus melancarkan serangan.
Peluang terbaik Sriwijaya FC datang pada menit ke-55 ketika mereka mendapatkan hadiah penalti setelah Chris Robert Rumbiak dilanggar di kotak penalti.
Namun, Meghon Velpoort yang dipercaya sebagai eksekutor gagal memanfaatkan kesempatan tersebut.
Tendangannya yang lemah dapat dibaca dengan mudah oleh kiper Persikota Tangerang, Imam Arief Fadilah, yang juga merupakan mantan pemain Sriwijaya FC.
Kontroversi menyelimuti keputusan penalti ini, dengan Persikota Tangerang melayangkan protes keras.
Perdebatan sengit terjadi, dan akhirnya wasit membatalkan penalti tersebut.
Pada menit ke-84, Tomi Darmawan juga gagal memanfaatkan peluang emas ketika tendangannya meleset di atas mistar gawang.
Hasil akhir 0-0 memicu kemarahan para penggemar.
Dari tribun Barat, beberapa suporter bahkan meneriakkan agar pelatih Jafri Sastra dipecat.
“Pecat pelatih karena tidak mampu mengangkat performa Sriwijaya FC,” teriak salah satu suporter.
Tak hanya pelatih, beberapa penonton juga menyerukan agar Meghon Velpoort diganti.
“Pemain asing tidak bagus, tidak sesuai harapan,” ungkap penonton.
Setelah gagal mengeksekusi penalti, Velpoort langsung digantikan oleh Beni Oktovianto.
Usai dua laga kandang yang kurang memuaskan, Sriwijaya FC akan melanjutkan perjalanan mereka ke Banda Aceh. P
ada Selasa, 24 September 2024, tim yang berdiri sejak 23 Oktober 2004 ini akan menghadapi Persiraja Banda Aceh. (*/end)







