MUARADUA, NARASINEWS.CO – Peristiwa kebakaran kembali melanda wilayah Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan, pada Minggu, 8 September 2024, sekitar pukul 10.30 WIB.
Kali ini, rumah milik Awanda (50), warga Dusun V, Desa Sukanegeri, hangus dilalap api. Meskipun kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian material yang dialami cukup besar.

Kejadian ini berlangsung dengan cepat, dan sampai saat ini penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwenang.
Informasi mengenai sumber api belum dapat dipastikan, sehingga petugas dari kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran masih terus bekerja untuk menemukan jawaban atas penyebab munculnya api.
“Kami masih menyelidiki penyebab kebakaran ini, dan belum bisa memberikan kepastian dari mana api berasal,” ujar Camat Banding Agung, Adi Saputra, SE, saat dikonfirmasi pada hari kejadian.
Awanda, pemilik rumah yang terkena musibah, hanya bisa menyaksikan harta bendanya habis terbakar. Meskipun tidak ada anggota keluarga yang menjadi korban, kerugian material cukup besar karena hampir seluruh barang di dalam rumah tidak dapat diselamatkan.
Beberapa perabotan rumah tangga, dokumen penting, dan barang-barang elektronik ikut menjadi korban keganasan api.
“Kerugian hanya bersifat material, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sayangnya, rumah korban tidak sempat diselamatkan karena api menyebar dengan cepat,” kata Adi Saputra.
Plt. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten OKU Selatan, Wily Agus, ST., MT., MM., menyatakan bahwa tim pemadam kebakaran segera bergerak ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga sekitar.
Berkat kedekatan lokasi rumah dengan Pos Pemadam Kebakaran Banding Agung, petugas pemadam bisa tiba dengan cepat untuk mengendalikan situasi.
“Rumah tidak sampai hangus total karena petugas kami berhasil memadamkan api sebelum menyebar lebih jauh. Lokasi rumah yang tidak jauh dari pos pemadam memudahkan kami untuk cepat tiba di lokasi dan mengatasi kebakaran,” terang Wily.
Meskipun api dapat dikendalikan dengan relatif cepat, kebakaran tersebut sempat menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar.
Beberapa warga setempat bahkan mencoba memadamkan api secara mandiri dengan peralatan seadanya sebelum mobil pemadam kebakaran tiba.
“Warga sudah melihat api membesar dan segera mencoba memadamkannya dengan menyiram air. Usaha mereka cukup membantu sebelum tim pemadam tiba. Untungnya api bisa dikendalikan dalam waktu singkat,” tambah Wily.
Berdasarkan dugaan sementara, api mungkin berasal dari hubungan arus pendek listrik yang kemudian menyambar material yang mudah terbakar di sekitar rumah.
“Api dengan cepat menyebar karena ada beberapa material yang mudah terbakar di rumah tersebut. Kami menduga kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik, namun penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab pastinya,” jelas Wily.
Kebakaran ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama di musim kemarau ketika kondisi lingkungan lebih kering dan risiko kebakaran meningkat.
Pemerintah setempat menghimbau agar warga rutin memeriksa instalasi listrik di rumah mereka untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. (end)







